Pada suatu hari ada seorang petugas kebersihan yang sedang menyapu di pinggir jalan. Lalu tiba-tiba sebuah mobil melaju dan melemparkan sebuah sampah dari jendela mobilnya. Si petugas kebersihanpun langsung menghentikan aktifitasnya sejenak dan berteriak dengan agak kesal ke mobil tersebut …
”Woiii.. jangan buang sampah sembarangan dong, hargai dong pekerjaan saya!!”Lalu tanpa diduga mobil tersebut berhenti, dan keluarlah seseorang memakai baju berdasi dan sangat rapi kemudian si petugas kebersihanpun menghampiri orang itu
“ pak .. bisa nggak sih buang sampah nggak dijalan, emang bapak nggak liat saya susah payah membersihkannya “ kata si petugas kebersihan dengan kesal.
“begini pak ..saya tadi mencoba hobby saya bermain basket dengan melemparkan sampah ke tong itu” sambil menunjukkan tong sampah itu
Si petugas kebersihan akhirnya meninggalkan dan melanjutkan aktifitasnya kembali sambil bergumam “orang-orang sekarang kok semakin aneh ya ??!!”
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hari ini, aku datang mengikuti seminar bertema “ Jagalah Indonesiaku ”. Ada satu hal yang membuatku datang kemari, yaitu narasumbernya. Dia ganteng, pandai, cool lagi. Dia berkata dengan tegas, seperti ini, kalau bicara tentang Indonesia, pasti tidak lepas dari keindahan alamnya. Pokoknya bicara tentang indahnya pulau ini itu, gunung ini itu, flora dan faunanya pasti tidak akan ada habisnya. Indonesia memang surganya dunia untuk para pecinta alam yang ingin disuguhkan pemandangan yang spektakuler.
Tapi, lihatlah akhir-akhir ini, sepertinya keindahannya mulai terancam. Tiba-tiba aku mendengar suara di belakangku, emangnya terancam karena apa ? mau dibunuh ? mau diteror ? atau mau disadab sama Australia ?. Aku berkata dalam hati, aduh… maklum deh masih suka bercanda, namanya juga ABG SMA.
Coba lihat berita di televisi akhir-akhir ini, tidak hanya berita tentang korupsi saja lho yang sering muncul, tapi juga banyak berita tentang tangan-tangan jahil manusia yang merusak alam Indonesia, lanjutnya. Mulai dari penggundulan hutan hingga buang sampah sembarangan. Waduh kalau gitu komplit banget dong masalahnya, gumamku dalam hati.
Kata si narasumber bahwa hutan itu paru-paru dunia, tapi kok masih banyak digunduli ? kalau dunia nggak bisa nafas gimana ? mati dong !!!. iya nggak ???. Iya juga, ya, kudengar sayup-sayup suara penonton. Lalu si narasumber melanjutkan, belum lagi masalah satwa-satwa di dalamnya, lihat saja orang utan yang ada di Kalimantan itu, mereka akhirnya harus terusir dari habitat aslinya. Coba deh, kalau misalnya orang utan bisa ngomong, pasti dia akan lapor ke KOMNAS HAM, Hak Asasi Monyet, maksudnya. Lalu terdengar suara riuh tawa penonton karena lelucon si narasumber.
Nah, sekarang masalah sampah, aduh… rasanya di Indonesia tengok kanan-kiripun udah nemu deh, yang namanya sampah. Iya nggak ??? emangnya kenapa sih, orang-orang itu, nggak mau hanya sekedar buang sampah pada tempatnya aja. Tiba-tiba ada seseorang yang mengacungkan tangan, dan berkata, bahwa itu sudah menjadi budaya masyarakat Indonesia. Tapi budaya buruk kok masih terus dilestarikan ? lanjut si narasumbernya.
Tibalah sesi tanya-jawab dibuka. Pertanyaan pertama datang dari seorang siswi berambut panjang, dia bertanya tentang bagaimana sih untuk merubah pola hidup masyarakat Indonesia yang tidak mau menjaga lingkungannya. Lalu si narasumberpun menjawab seperti ini, ya… memang susah sekali ya… kalau kita mau merubahnya, kalau tidak dari kesadaran masing-masing. Mau dibikin peraturan larangan merusak lingkungan, toh hasilnya tetap saja dilanggar. Yah… kita berharap saja semoga masyarakat Indonesia diberi kesadaran akan hal itu,. Entah deh… kapan sadarnya….
Kemudian kulihat seorang anak laki-laki di depanku mengacungkan jarinya. Yah…. Keduluan deh…, kesalku dalam hati. Kali ini dia mengemukakan pendapat bahwa janganlah pemerintah itu menyalahkan masyarakatnya saja, tapi lihat dong kinerja pemerintah dalam mengurusi lingkungan Indonesia, misalnya saja pada Kebun Binatang Surabaya, satwa-satwanya banyak yang mati, karena apa ?? ya karena kurangnya perhatian pemerintah akan hal itu. Jadi saran saya agar pemerintah janganlah melulu mengatasi masalah korupsi pejabat sana-sini yang seolah tidak ada habisnya, tapi perhatikan juga lingkungan Indonesia yang terancam ini.
Si narasumberpun setuju dengan apa yang diutarakan laki-laki itu. Lalu, dia berkata, yah… cukup sekian sesi tanya-jawab kali ini. Yah… gimana sih, aku kan mau Tanya, padahal pertanyaanku ini kujamin bermutu lho.., kesalku dalam hati. Tepat pukul 11 acara seminar inipun ditutup oleh si narasumber. Bagiku lumayan sih, meskipun topik-topik yang dibahas tetap tentang problem-problem Indonesia yang kukira tidak akan ada habisnya.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pada suatu hari, dihari hari pertama saya masuk sekolah tepatnya sekolah bergengsi berbasis adiwiyata mandiri. Saya merasa takjub. Pertama dari kejauhan ,masuk gerbang ,Wow bagus sekali , tempat parkir , embel embel dan lain lain sangat mencitrakan Adiwiyata Mandiri . Kemudian saya masuk kedalamnya , saya membaca lingkungan sekitar , lapangan ,gedung gedung kantor , kelas kelas , aula pun mencitrakan.Tapi, suatu pemandangan berbeda terpampang , masuk makin kedalam , kulihat sampah sampah memenuhi sudut sudut ruangan , sela-sela ruangan bukan hanya di kelas-kelas siswa siswi tempat belajar , tapi juga di ruang guru dan di mana saja.
Pernah sekali mengalami kejadian pahit , ada teman saya buang sampah sembarangan , saya tegur ,ini kan sekolah Adiwiyata.Tapi saya malah mendapat jawaban , hei yang adiwiyata kan sekolahnya , bukan muridnya. Kejadian serupa juga saya alami saat tes penjurusan, di saat waktu main sudah hamper separuh, ada siswa yang lembar LJK-nya masih bersih , pengawas pun heran dan menanyainya kenapa masih bersih? Tapi justru kata kata yang yang terlontar dari muridnya justru , kan Adiwiyata bu.Juga ada Guru yang dengan seenaknya sendiri makan astor berasap disaat memberikan materi , tak ayal saat itu juga saya merasa tersiksa dengan hal itu. Lebih riskan lagi , ketika akan ada even even besar seperti Studi Banding berlaku sistem SKS ( SistemKebutSehari ), wah tidak konsisten ini Adiwiyata-nya.
Saya jadi pusing kepala memikirkannya , ini yang salah gurunya, muridnya, pekerjanya atau, dalam hati ya(gelarnya )?.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Udara yang ada di sepanjang jalan ini begitu segar, sampai-sampai aku tidak kuasa untuk segera menutup hidungku, aku heran mengapa orang-orang disekitarku begitu betah lama-lama di pemberhentian bus itu? Mungkin anak kecil akan langsung terbatuk-batuk setelah menghirup gumpalan awan hitam dari mesin kendaraan itu. Tidak hanya itu, orang-orang disekitarku pun tidak kalah banyak menghasilkan gumpalan awan hitam yang langsung meencemari udara disana. Aku binggung melihat apa yang terjadi orang-orang di jaman sekarang, yang begitu menikmati udara yang sehari-hari mereka hirup di tempat tersebut. Apa hidung mereka semua tidak berfungsi? Atau jangan-jangan mampet? Ya ampun, jangan sampai hal itu terjadi, bisa-bisa paru-paru mereka semua sehat karena udara disekitar sana.
Pertanyaan itu tak henti-hentinya ada di otakku. Bagaimana bisa orang-orang di sekitar mereka tidak menghiraukan yang terjadi masa sekarang ataupun masa depan nanti dengan udara yang menjadi masalah? Apakah mereka tidak sayang dengan kesehatan tubuh mereka sendiri? Atau mereka hanya meremehkantntang kondisi sekarang? Bagaimana nasib anak cucu kita nanti yang akan merasakan kehidupan yang akan datang dengan keadaan seperti ini? Entahlah apa yang mereka pikirkan sekarang tentang keadaan udara yang begitu indah ini, dengan segelintir masalah yang sampai saat ini belum terpecahkan. Apakah tidak ada lagi solusi yang akan diberikan oleh generasi penerus bangsa kita ini? Dan sampai kapan bumi ini terbebas dari masalah tersebut? Atau kah ini semua akan berakhir? Pasti semua orang akan menyambut perubahan yang akan diberikan di masa mendatang tersebut. Tetapi akankah semuanya hanya mimpi belaka atau hanya harapan saja yang tanpa disertai dengan tindakan? Apakah tidak ada harapan lagi untuk memperbaiki semuanya? Akankah nanti tidak ada lagi udara yang bisa kita nikmati seperti sedia kala? Akankah pemerintah hanya bisa berdiam diri?
Tolong hargai pemberian tuhan ini, semua pasti ingin merasakan indahnya bumi ini. Apalagi anak cucu kita di masa depan nanti. Sungguh sayang sekali bumi ini dengan keadaan yang bisa dikatakan jauh dari harapan apalagi itu berkaitan dengan udara yang menjadi kebutuhan hidup manusia dari lahir sampai kita tumbuh menjadi besar. Berilah bumi ini kasih sayang dengan menjauhkan bahan-bahan berbahaya yang dapat merusak lingkungan sekitar, dan sadarkan para manusia tersebut dari pengaruh buruk yang dapat menimpa generasi yang akan datang. Kalau bukan kita siapa lagi yang akan menjaganya, dan mulailah dari langkah kecil. Karena perubahan kecil bisa berdampak besar bagi lingkungan sekitar. Ayo, selagi kita mampu dan dapat berusaha untuk perubahan yang lebih baik, mari kita tingkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Karena kepedulian kita berarti di masa yang akan datang.
6.Pura-pura atau Sengaja Tak Sadar?
Aaahhh... Ini bau apaan ya?? Baunya kok semerbak banget. Saat-saat seperti ini pasti asyik untuk diadakan tantangan. Kira-kira siapa yang kuat buat nggak nutup hidung dalam kondisi saat ini selama lima belas detik aja?? Boro-boro lima belas detik, lima detik aja udah klepek-klepek saking wanginya. Sebenarnya, ini kampung untuk tempat tinggal manusia apa untuk pekarangan kosong?? Tapi, kalau dipikir-dipikir pekarangan jaman sekarang udah nggak seperti dulu lagi. Dulu memang berfungsi sebagai tempat pembuangan, tapi sekarang udah dijaga, dirawat dan rajin dibersihkan oleh pemiliknya. Dan sepertinya, kampung ini bisa disamakan dengan pekarangan jaman dulu dan dibedakan dengan pekarangan jaman sekarang. Wah, ternyata pekarangan masih lebih baik dibanding kampung yang satu ini.
Baru selangkah maju, hidung ini rasanya udah pengen disumbat. Terpaksa deh cuman pakai telapak tangan, tapi kok nggak mempan?? Gimana nggak mempan, di belakang rumah itu ada pasar burung yang baunya kagak nahan. Beberapa langkah lagi, pemandangan lucu menyambutku. Wah.. Wah.. Ada acara apaan nih?? Ada pameran gerobak hijau di sebelah rumah. Terus, ada pertunjukan apaan nih?? Kok lalat-lalat sampai ikut menari-nari?? Tuh lalat pasti senang banget karena dapat jatah segerobak. Aku hanya bisa geleng-geleng kepala dengan telapak tangan yang masih menetap di atas hidung. Langkah selanjutnya, hhmmm... Sepertinya, tak hanya hidung yang protes, tapi juga mata ikut protes. Ya ampun, sebenarnya fungsi selokan itu apa?? Tempat pembuanganlah. Mengapa harus ada sesuatu seperti itu dalam selokan?? Tuh selokan pasti mampet dan nanti kalau meluap, apa mereka tidak merasa jijik?? Apakah mereka punya MCK?? Yah pasti ada yang punya. Bagaimana salurannya?? Kalaupun tak ada, kan mereka bisa pakai MCK umum yang disediakan. Tapi, apakah salurannya juga benar?? Itu yang jadi masalah. Masalah lalat saja belum usai, kenapa harus berganti dengan nyamuk?? Nyamuk terlihat senang tinggal di selokan itu, tapi aku sangat membencinya. Kupercepat langkah agar bisa keluar dalam penyiksaan ini. Namun, ini semua sepertinya belum berakhir. Aku benar-benar tidak bisa membayangkan bagaimana kehidupan mereka selama ini di rumah itu?? Udah tau nggak punya halaman, tapi kenapa tetep dipaksa buat kandang ayam di teras rumah?? Daripada buat kandang ayam, kan mendingan dipajang tanaman di pot. Toh, nggak rumit kan. Belum lagi, banyak bungkus-bungkus, sisa-sisa makanan, serta lalat-lalat yang bertebaran di pekarangan depan rumah tetangga. Apalagi, tempat itu juga digunakan untuk menjemur baju. Aku tak bisa membayangkan apa yang terjadi dengan baju itu bila mengenai tubuhku?? Aduh.. Pasti efeknya tak bisa diungkapkan dengan kata-kata sakingwownya. Tak mau berlama-lama disini, segera aku berlari untuk keluar dari daerah rawan ini.
Sebenarnya, apa yang ada di pikiran mereka selama ini?? Nyamankah mereka dengan keadaan sekitar?? Menyuapi bayi di dekat pekarangan yang penuh lalat, orang sepuh dan balita yang buang air dimana-mana, ibu-ibu mengobrol sambil duduk di bayang dekat selokan, dan mereka semua melakukannya. Dinding rumah yang berbatu-bata dan lantai yang berkeramik, sudah mereka punya. Tapi, apakah panca indera mereka masih berfungsi?? Apakah kesadaran mereka bisa berfungsi?? Kalau memang manusia, mengapa semuanya belum berfungsi?? Pura-pura tidak sadar apa sengaja tidak sadar?? Sampai saat ini, aku masih heran. Apa yang ada dalam benak mereka semua?? Mengapa bisa terjadi serempak dan kompak tanpa ada seorang tokoh yang hadir sebagai penggerak perubahan??
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
7.Negara Ini VS Negara Itu
(Duduk sambil menonton tv). Waaah gila bersih banget tuh Negara? Taman Kotanya bersih. Rumah-rumah penduduk juga bersih. Sungainya bersih gak yah? Nah, tuh. Sungainya diliput juga. Tuh kan sungainya bersih. Apa penduduknya gak punya sampah? Lingkungan bersih kayak begini ini yang harus di contoh sama Negara ini. Tapi, gimana nyontohnya? Penduduknya aja ngawur banget kalo buang sampah. Wah.. kayaknya Presiden gue ini harus berguru sama Presidn Negara itu. Pasti susah kalo nyuruh penduduk Negara ini buat cinta bersih. Omongnya aja yang bilang cinta kebersihan, toh nyatanya buang sampah aja kesungai.
Kapan ya penduduk Negara ini bisa bener-bener cinta sama kebersihan? Tahun berapa ya? Emang sih, banyak peraturan tentang membuang sampah. Dari peraturan yang terkecil sampai peraturan yang terbesar udah bikin yang namanya larangan membuang sampah sembarangan. Tapi kenapa ya penduduk Negara ini buta banget sama hal itu? Buang sampah kesungai. Nanti kalo banjir, pasti ngomel-ngomel. Karena ada sampah masuk rumah. Emang aeh penduduk Negara ini.
Sungai tuh Negara bener-bener bersih banget. Apa gak ada limbah-limbah pabrik yang ngalir disitu? Kalo Negara ini sih limbah pabriknya banyak banget. Renang disungai Negara itu pasti seger. Tapi kalo renangnya disungai Negara ini. Waah bias gatel-gatel ini badan. Gimana rasanya orang yang tinggal di bantaran sungai? Apa gak jijik dengan semua sampah-sampah yang berenang-renang? Apa gak muntah nyium bau air kotor yang bercampur sampah kayak gitu? Apa mereka udah gak punya rasa jijik dan gak bisa muntah lagi?
Kalo ditanya “Bu/Pak betah tinggal di lingkungan kayak gini?” jawabnya pasti “mau gimana lagi, kalo ndak disini mau tinggal dimana lagi kita?”. Sumpah deh kasihan dan prihatin banget gue sama Negara ini. Penduduknya hanya bisa bermimpi dan berkhayal tentang lingkungan Negara ini yang bersih dan enak dilihat. Sampai kapan mata ini liat gunungan sampah? Sampai kapan pula hidung ini nyium baunya sungai yang kotor?
(Mematikan tv lalu pergi keluar rumah). Lama-lama kalo liat tv yang nyiarin tentang Negara bersih itu, bisa malah ngiri mulu gue. Mendingan gue ke TPA sebelah sana aja. Gue mau liat seberapa besar gunugan sampah hari ini.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
8.Masalah Banjir
Seorang Gubernur Daerah Ibukota jakarta melakukan study banding ke Negara Belgia, sebut saja nama Gubenur itu Samsudin . Sebagai Gubenur yang baik dia mau bertanya kepada mentri di sana , bagaimana cara mengatasi banjir yang efisien , dan dia bertemu Mentri dalam negri tersebut sebut saja namanya van Hiten . “mister hiten , saya mau bertanya bagaimana cara mengatasi banjir yang efisien ?” “Gampang” jawab Mister Hiten, “kita beri denda pada orang yang buang sampah di sungai”
Dan tokoh belgia itu pun menunjukan kepada Samsudin Hasil lapangan di kota tersebut . Pada saat berjalan ada warga yang sengaja membuang sampah di sungai dengan cepat pihan berwajib yang ada di tempat pun memberi sebuah surah denda yang harus di bayar warga tersebut lewat ATM . “Wah langsung di kasih surat pelanggaran ya mister hiten” , “iya dong , kita harus tegas meskipun itu dari kalangan pemerintah yang membuang sampah” jawab mister hiten. Dan setelah itu Gubenur itu pun pulang dengan senang karena memiliki cara baru untuk mengatasi banjir .
Sampai nya di jakarta si Gubenur pun melakukan sidang dengan anggota DPRD daerah tersebut . ternyata pendapat si Gubenur pun di terima, bagiorang yang membuang sampah di sungai2 mendapat denda senilai 1.000.000 rupiah . peraturan tersebut mulai berlaku pada awal 2040 di jakarta . Pada awal peraturan ini dilaksana kan ternyata malah banyak pelanggar dari kalangan pejabat , setelah berjalan 1 tahun ternyata banjir masih aja ada di sebagian daerah ibukota , ternyata usut punya usut penyebab banjir di ibukota bukan hanya dari sampah , melainkan dari daerah hulu yang juga buang sampah sembarangan , insensitas hujan yang tinggi , resapan air yang kurang , sistem drynase yang buruk danlain2 . Pada suatu hari si Gubenur pun merenung “ternyata metde itu tidak berhasil kalo gitu ngapain gue jauh2 ke belgia kalo cara nya pun ga berhasil , sama aja bo’ong”
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
9.Tenarnya sampah
Sampah...
Seperti tiada habisnya dibahas
Saat upacara bendera,
Saat banjir melanda,
Saat pidato kenegaraan,
Saat sidang parlemen,
Sampah dibahas,
Sampah kini sudah seperti artis yang naik daun,
Siapapun, dimanapun, kapanpun
Tak luput membahas yang namanya SAMPAH
Apakah artis sudah kalah tenar?
Apakah presiden kalah terkenal?
Apakah penyanyi juga kalah tenar?
Dengan yang namanya SAMPAH.
Sampah bak artis baru yang sedang naik daun
Dimana mana dibahas, diperbincangkan.
Apakah artis juga sampah?
Apakah pejabat negara juga sampah?
Adakah hal lain yang bisa mengalahkan ke tenaran sampah?
Mari tanyakan itu pada rumput yang bergoyang
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
10.Lingkunganku
Pada suatu hari Lili, Rina dan Sinta sedang bersepeda di sekitar perumahan kami. Rina mengayuh sepeda dengan kencang sehingga Aku dan Sinta tertinggal. Kami langsung menyusulnya supaya tidak kehilangan jejaknya. Ternyata, Rina ada di dekat sungai dan berkata kepada dirinya sendiri “Tuh orang ngapain ke deket sungai sambil bawa karung gitu?” Kata Rina kebingungan.
Sesampainya kami disana, kami menghampiri Rina, Sinta bertanya, “Rin, apa yang kamu lakuin disini, padahal disini sepi banget loh?” Rani menjawab “Liat tuh Sin, bapak-bapak itu membuang sampah trus di bawa ke sungai, ga mikir apa kalo nanti sungainya kotor!!” Sinta menjawab, “Iya ya Rin wah bapak itu kok buang sampah sembarangan sih, emang sungai itu tong sampah apa??!!”. Lili memanggil, “Rina, Citra ayo pulang yuk, aku dicari ibuku nanti kalo lama-lama.” Rina dan Citra menjawab, “Oke Li, bentar tunggu aku!
Saat perjalanan Rini terus ngomong dan ngedumel sendiri,”Tuh gimana sih gak tau apa nanti dampaknya kayak gimana, aku aja kalo buang sampah sembarangan dimarahin mama, masa dia yang lebih tua malah kayak gitu!”
Sesampainya di perumahan, mereka saling berpamitan lalu lansung pulang ke rumah masing-masing.
Sesampainya Rina di rumah, memasukan sepedanya, makan siang bersama keluarganya, Lalu beristirahat sejenak setelah hampir seharian ia bersepeda bersama teman-temannya. Di kamar Rina berbicara kepada dirinya sendiri, “Ah.. capek banget abis maen sama temen-temen nih mumpung liburan, oh iya.. ada-ada aja tuh bapak tadi, buang ke TPS kan bisa, biasanya ada tulisan jagalah kebersihan, sekarang jadi jumpai sampah dimana-mana.”
Sore hari saat Rina bangun tidur, ia bercerita kepada ibunya, “Bu, tadi aku liat bapak-bapak buang sampah di sungai gak tau apa nanti kalo dampaknya gede, dia kan lebih tua, apa gak tau.” Ibu menjawab, “Ya mungkin dia pengen rumahnya bersih tetapi caranya salah, Maka dari itu Rin, itu bisa menjadi pelajarn buat kita agar kita membuang sampai tidak sembarangan, tidak mengotori lingkungan, kalo banyak yang begini terus bumi kita akan menangis karena dipenuhi setumpuk sampah, kamu mengerti Rin?” Rini menjawab, “Saya saya mengerti bu.. saya akan membuang sampah pada tempatnya” .
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
11.Selokan
Bau?? Bau apa ini? Bau semerbak seperti pengharum ruangan. Di pagi yang cerah masak baunya sangat tercium pekat? Padahal udara pagi hari sangatlah sejuk. Saya gak habis pikir, itu selokan atau apa? Warna airnya bening sampai-sampai sinar matahari tidak bisa menembus. Udah warnanya bening, ada hiasan sampahnya pula. Saya sangat prihatin. Kalau begini terus mana bisa air hujan mau bersahabat dengan selokan? Jika seperti itu perumahan pun ikut jadi selokan. Air menggenang dimana-mana. Semua penduduk tertawa menyedihkan. Melihat sekitar rumahnya dihiasi oleh sampah-sampah. Bagaimana ini? Tidak adakah yang peduli? Haruskah seperti ini terus keadaannya? Haruskah penyakit bersahabat dengan penduduk?
Peka!!! Saya minta peka! Haruskah saya berbicara seperti ini berkali-kali? Tolonglah, peduli dengan sekitar. Apakah hanya saya yang merasakan ini? Tidak! Itu tidak mungkin! Saya mengerti perasaan kalian semua. Tapi haruskah saya kasian dengan kalian? Kalian sendiri yang membuat ini semua terjadi! Kepedulian kalian sangatlah kurang! Saya mengerti perasaan kalian yang tidak nyaman dengan keadaan yang seperti ini. Maka dari itu, ayo!!! Sama-sama dengan saya membersihkan selokan dari hiasan sampah. Ya saya ingin kalian mau. Jangan jadikan ini beban. Ini untuk kepentingan bersama. Saya nyaman, saya yakin kalian juga nyaman. Hindari kebiasaan membuang sampah. Tolong! Tolong sekali lagi! Apakah kalian setuju dengan saya? Saya harap begitu. Jadikan selokan seperti selokan di surga.
Ayo! Laksanakan sekarang! Lebih cepat lebih baik! TALK LESS DO MORE! Saya yakin dan sangat-sangat yakin, saya dan kalian semua peduli dengan sekitar. Mulailah hidup lebih baik. Masa depan cerah akan menunggu. Jangan berikan bumi yang awalnya sangat cantik menjadi buruk untuk anak cucu kita kelak.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
12.Karena Bisikan Malaikat
Hari yang cerah yang tak pernahku rasakan sebelumnya , yaitu hari minggu . aku bersama teman-teman sudah merencanakan semua ini dihari sebelumnya .pagi ini kami berencana kumpul di alun-alun kami melakukan senam pagi bersama warga sekitar diarea alun-alun sampai waktu yang ditentukan. Selesai senam kami melanjutkan joging bersama mengelilingi alun-alun. Tak terasa kami telah mengelilingi alun-alun dan kami melihat banyak pemandangan yang tak sedap yaitu, sampah yang berserakan. Padahal sudah banyak tempat sampah yang disediakan. Para penjual pun tak segan-segan juga membuang sampah seenaknya sendiri. Tak luput juga dari peringatan yang sudah diberikan disetiap sudut alun-alun. Tetapi tetap saja dilanggar.
Setelah kita mengelilingi, kita beristirahat sejenak dengan meminum semangkuk es campur yang amat segar. Selesasi meminum es, aku berjalan-jalan sambil mencari makanan ringan untuk mengganjal perut yang keroncongan ini. Aku menemukan penjual bubur ayam disudut alun-alun dan aku langsung membelinya tanpa basa-basi lagi. Sepiring bubur ayam tersebut terbuat dari daun pisang yang amat sedap aromanya. Setelah menghabiskan sepiring bubur ayam tersebut, aku pun membuangnya. Aku membuangnya pun tak ditempat sampah. Aku membuangnya disemak-semak. Satu menit aku meninggalkan sampah itu. Aku merasa ada yang membisiki 2 orang ditelinga kanan dan kiri. Serasa malaikat yang membisikiku. Hahahaha (tertawa dalam hati). Telinga kanan mengatakan “Buanglah sampah pada tempatnya!” dan yang kiri “biarkan sampah disitu saja!” akhirnya saya memutuskan kembali ke tempat dimana aku membuang sampah tadi. Suara bisikan pun kembali “Buanglah sampah pada tempatnya!” dan “Biarkan sampah disitu saja!”. Aku merasa sangat bingung karena aku mondar-mandir tak karuan. Semua orang disekelilingku terheran-heran dengan kelakuan ku ini. (merasa seperti orang gila).
Aku pun berbicara sendiri “Apa sih yang kau minta dari aku suara?” “Apa kau minta aku membuang sampah itu”. “Oke… aku akan membuangnya” (semua orang-orang terheran-heran). Tiba-tiba ada seseorang yang juga membuang sampah sembarangan dan akupun menegurnya “Dasar orang tak punya aturan ya, seenaknya saja membuang sampah sembarangandisitu. Tak lihat apa banyak tempat sampah yang sudah disediakan”. Disitu aku sadar dan terdiam lalu berfikir. Aku mengolok-olokannya. Tetapi, aku juga melakukannya. Jadi ini ceritanya aku juga mengolok-olok diriku sendiri. “ya ampun bodohnya aku. Hahaha..”. Dan akhirnya aku kembali berkumpul dengan teman-temanku. Lalu melanjutkan perjalanan lagi.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
13. Lingkungan
Lingkungan adalah tempat dimana kita hidup dan sumber kehidupan.Lingkungan itu indah kalau kita bisa menjaga dan merawatnya.Jangan hanya menempati dan memanfaatkannya saja,coba kalau kita jadi lingkungan sedih ngga? Kalau saya jadi lingkungan pasti sedih sekali,ayolah kita gunakan akal kita untuk menjaga lingkungan ini,contohnya sungai,sebenarnya sungai itu sangat bermanfaat,untuk mandi,pengairan danlainlain.Tapi karena tangan-tangan mereka yang jail dan tidak bertanggung jawab,lihatlah sekarang sungai menjadi kotor,keruh dan bau dan banyak sampah,memangnya mau mandi menggunakan air kotor?.Kalau sudah seperti ini yang rugi siapa? Kita semua juga yang akan merugi,dan semua itu akan menjadi bencana,contohnya jika hujan,sungai tidak akan bisa menampung air yang cukup banyak jika terdapat banyak sampah yang menyumbat.Lihatlah mereka yang tinggal di bantaran sungai,sudah menempati,memanfaatkan,
merusaknya pula,kalau sudah kebanjiran saja teriak minta tolong dan menyalahkan pemerintah padahal semua ini ulah si tukang sampah dan si tukang sampah itu adalah kita semua.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
14.tanpa judul
Pada hari kamis malam jumat kliwon ada kejadian menghebohkan di daerah tempat tinggal saya . Di ujung gang rumah saya merupakan rumah terbesar di kompleks perumahan saya . Rumah tersebut adalah rumah kepala sekolah saya yang juga sekaligus menjadi RT di lingkungan saya . Pak RT atau kepala sekolah saya selalu mengedepankan keberhasilan lingkungan di desa saya bahkan, disekolah yang di pimpinya , terkenal sebagai sekolah yang terbesih di seluruh kota . Pernah juga kepala sekolah untuk membuat tugu UKS yang di bangun paling megah di depan sekolah . Namun tepat pada kamis malam jumat tersebut , ada beberapa orang berseragam yang mendatangi rumah pak kepalah sekolah dan membawa paksa pak kepala sekolah untuk ikut bersama mereka . Tetangga saya banyak yang menganggap pak kepala sekolah mungkin sedang ada proyek UKS lagi . Namun tetangga yang lain nyeletuk lahan UKS yang ini adalah berbeda karena UKS yang dimaksud adalah uang korupsi sekolah , pak kepala sekolah harus ikut secara paksa dengan diberi rompi berwarna oranye . Semua orang tertawa mendengar cletukan “ berbicara menyahut dengan spontan” tersebut.
Aku pun pulang kerumah setelah melihat peristiwa tersebut dan berpikir apakah sekolahku yang bersih , apakah memang upaya dari progam UKS sang kepala sekolah .
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
15.Membuang Sepuntung Rokok
Aku akan pergi ke Singapura karena ada tugas pekrjaan di sana , Singapura adalah salah satu negara yang bersih karena di sana sangat mementingkan kebersihan lingkungan di sekitarnya. Siapapun yang membuang sampah dengan sembarang tempat akan di kenai denda walaupun itu hanya membuang sepuntung rokok.
Karena aku baru pertama kali datang ke sana aku tidak tahu atas peraturan tersebut, aku duduk sendirian sambil menunggu bus datang karena rokok yang saya hisap sudah hampir habis aku membuang puntng rokok tersebut begitu saja dan jatuh tepat di sisi kanan kakiku tanpa disangka-sangka, tiba-tiba datang dua orang petugas yang satu kurus dan yang satu gemuk dan kedua petugas itu menegurku dengan suara tegas tp karena petugas gemuk itu sambil memakan makanan, makanan tersebut keluar dari mulut petugas itu. Aku tidak tahu kesalahan saya apa dan saya bertanya ke petugas tersebut dan kedua petugas tersebut menjelaskan apa yang saya lakukan hingga ia menegurku, aku ber pura-pura bahwa puntung rokok itu terjatuh dan aku menghisapnya lagi agar tak di kenai denda oleh petugas itu. Setelah itu kedua petugas hanya terbelak keheran kemudian meninggalkanku, akhirnya bus yang aku tunggu datang dan ak menaiki bus tersebut dengan wajah gembira karena tidak jadi dikenai denda namun sialnya aku menghisap rokok yang udah jatuh.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
16.Apakah Kepedulian itu ada?
Apa kata negara lain jika melihat Indonesia seperti ini ?. Banyak kampung dan pemukiman yang masih kumuh !. Salah satunya yang ada di kota ini !. Di kota ini juga ada perkampungan kumuh !. Apakah tidak ada tindakan atau kepedulian dari pemerintah ?. Saya yang melihat pemukiman seperti itupun saya ingin melakukan tindakan untuk melakukan perubahan supaya kampung tersebut tidak kumuh lagi.
Apakah ini yang dinamakan pemerintah Indonesia ?. Dan apakah ini orang-orang indonesia yang tidak bisa di atur ?. Atau mulai kebiasaan dengan keadaan yang kumuh ?. Jika iya , orang di pemukiman itu mulai terbiasa dengan keadaan seperti itu apa kata dunia ?. Indonesia mulai terlihat kejelekannya ! . Apakah yang menjadi pemimpin Negara Ini tidak malu dengan keadaan masyarakat Indonesia yang seperti ini ?. Saya saja malu !. Kenapa diam saja ?. Apakah tidak ada tindakan dengan masalah ini ?.
Pemerintah seharusnya bisa mengatasi masalah ini sebelumnya , agar tidak menjadi kebiasaan orang-orang dengan keadaan seperti itu !. Orang-orang seperti di perkampungan itu tidak mempunyai niatan untuk membenahi lingkungannya untuk melakukan perubahan agar tidak kumuh lagi !. Orang-orang di perkampungan itu mulai nyaman dengan keadaan seperti itu !.
Apakah masyarakat disekitarnya tidak mempunyai kesadaran untuk membantu kampung itu tidak kumuh lagi ?. Pemandangan itu pun dapat merusak pemandangan, apakah para msyarakat betah dengan keadaan seperti ini Tetapi apakah iya kampung seperti itu bisa musnah/teratasi ?. Sedikit demi sedikit mungkin kampung itu bisa teratasi apabila semua orang berpartisipasi dalam hal ini !. Maka dari itu janganlah memelihara sampah-sampah yang membuat kampung terlihat menjadi kumuh !. Ingatlah Indonesia ini adalah negri kita , bukan untuk di jelek-jelekkan dan masyarakatnya saya yakin masih mempunyai rasa kepedulian terhadap sesama !
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
17.Banjir Melanda
Banjir melanda di mana – mana, itulah yang terjadi pada ibukota saat ini. Tetapi banjir tidak hanya terjadi di ibukota saja. Tetapi terjadi di Mojokerto, semisal di perumdam, kuwung, wikarsa, karanglo, meri, Ndawar Mblandong, kebohan, jetis, blooto, Kuti, brongkol, teratai. (kecuali The Suam mungkin) . terus? Apa gunanya pemerintahan di mojokerto. Pemerintah sendiri aja buang sampah sembarangan, apalagi rakyatnya (makan batagor bungkusnya dibuang di pinggir sungai, makan kerupuk dibuang sembarangan) lama – lama di Mojokerto mencetak rekor muri gara – gara banjir melanda di setiap daerah di mojokerto. ngenes banget tuh ngeliat berita seperti begituan. Pemerintah aja nggak bener. Apalagi rakyatnya? (Gondes – Gondes hahaha…)
Kejadian seperti ini sebenarnya nggak langka sih. Tetapi karena hukum alam ya.. banjir deh jadinya. Kapan banjir hilang dari kehidupan ini ya? (mungkin tunggu 1000 Milennium kali ya? Ah ngaco deh lo)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
18.Penjual Sayur di Lingkungan Rumahku
Setiap Pagi, ada seorang Penjual Sayur yang tekun berjualan dikampung. Pukul 5 pagi Si Penjual Sayur sudah menata sayur-sayur yang akan dijualnya. Penjual Sayur tersebut menjual berbagai macam Sayur-sayuran dan Bahan-bahan pokok lainnya (Seperti Daging, Ikan, Tempe, Tahu, dan sebagainya). Sambil meneriakkan dagangannya, Penjual tersebut juga mengkibasi Barang dagangannya dari Lalat yang ada di Sekitar barang dagangannya.
Beberapa menit kemudian, Datanglah Pembeli yang ingin berbelanja. Si Pembeli Tersebut Melihat-lihat bahan-bahan yang ingin dibeli. “Bu, Harga ikan mujairnya berapa ?” Tanya Si Pembeli. “Tiga puluh ribu bu” Jawab Si Penjual. Si Pembeli Mengeluh kepada Si Penjual sayur karena harganya yang sangat mahal, dan memutuskan untuk tidak membeli ikan, Melainkan Berganti membeli daging ayam. Si Pembeli pun menanyakan Harga ayam kepada si penjual “Kalau harga Paha ayam ini berapa bu?” si penjual menjawab “delapan belas ribu” Si pembeli menyahut “kok mahal banget ya bu?” Si Penjual Membalas “Kalo pengen murah ya makan paha ayam tetangga bu”
Si Pembeli diam sejenak, Kemudian melanjutkan memilih sayur-sayur yang ingin dia beli, dan kali ini Si pembeli ingin membeli Sayur Kangkung. Si pembeli kembali menanyakan kepada si penjual “berapa harga kangkungnya ini bu?” si penjual menjawab “satu ikatnya dua ribu” Si Pembeli ingin membeli karena merasa Harga kangkung tersebut sangatlah Murah, tapi sayangnya dia harus mengurungkan niatnya untuk membeli kangkung tersebut Karena banyak ulatnya.
Si penjual mulai merasa tidak senang dengan si pembeli yang dari tadi hanya bertanya-tanya, memegang, dan melihat-lihat saja. Si penjual kemudian menawarkan Wortel, Brokoli, dan kol Seharga Empat Ribu Rupiah, tetapi si pembeli kembali menolak dengan alasan agak mahal. Dengan wajah sedikit emosi si penjual meninggalkan si pembeli dan barang dagangannya menuju ke sepeda motor yang ia parkirkan di dekat pos. si pembeli masih melihat-lihat dan dan memilih bahan-bahan pokok yang ingin ia beli. Dari kejauhan si pembeli berteriak menanyakan kepada si penjual “bu, boleh ngga saya ngutang” si penjual menjawab “ maaf bu, ngga boleh ngutang” si penjual pun kembali ke barang dagangannya dengan membawa seikat sayur. “bu, kalau harga garam ini berapa ?” Tanya si pembeli “seribu bu” jawab si penjual. Kemudian si pembeli segera mengambil garam dan membayar pada si penjual.
Betapa sangat terkejutnya si penjual melihat tingkah laku si pembeli yang hanya membeli sebungkus garam. Setelah si pembeli meninggalkan tempat itu, si penjual pun menceritakan hal tersebut pada ibu-ibu pembeli lain yang sedang berbelanja juga. Dan ibu ibu yang lain ternyata telah menyadari akan hal aneh yang dialami ibu tersebut.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
19.Lingkungan Bersih
(melihat lingkung’an kota nya yang kumuh, walikota mojokerto sedang bingung memikirkan solusi agar lingkungan kota nya bersih dan indah). Bagai mana cara nya agar kota ku ini dapat bersih dan indah ??? aku harus cepat mendapat kan solusi masalah lingkungan ini.
(walikota berjalan mondar mandir didepan meja kerja nya sambil memikir kan solusi masalah kota nya) tapi bagaimana cara ku dapat membuat kota yang ku pimpin saat ini dapat keluar dari masalah kekumuhan ini ??? ohh yaaa, aku akan membuat sebuah peraturan yang melarang setiap warga kota dilarang membuang sampah sembarang an dan itu dapat membantu membuat lingkungan sekitar kota dapat bersih dan indah walapun tidak 100% .
Dan aku akan mengadakan bersih-bersih kota bersama dihari minggu pagi dengan tema “LINGKUNGAN BERSIH” itu dapat menjadikan ku sebagai walikota teladan yang peduli lingkungan kota nya yang bersih dan indah.
Karena lingkungan yang bersih dan indah adalah dambaan setia orang.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
21.Negri Indonesia
Thalib adalah seorang pengembara dari negeri Yaman menaiki sebuah kapal dagang yang sangat besar yang akan melakukan perjalanan cukup jauh kearah timur.Thalib mengikuti pelayaran kali ini untuk menjelajah dunia.Dia melakukan apa yang telah dilakukan oleh Ibnu Batutah.Menurutnya, umat islam harus menggapai kembali kejayaan masa lalunya sebagai gudang ilmuan dan pencetus teori peradaban modern. Dengan hobinya yang senang menjelajah dan menemukan pengalaman-pengalaman baru untuk dijadikan transkrip pengetahuan yang akan diceritakan kepada dunia sebagai bukti kekuasaan tuhan menciptakan bumi dan seisinya.Perjalanannya kali ini membuktikan bahwa alam itu diciptakan dengan desain yang disengaja oleh Yang Maha Kuasa dengan berbagai karakter dan segala bentuk kesempurnaannya.
Perlahan kapal mulai meninggalakan dermaga.Semua penumpang tampak sudah memasuki kabin kapal dengan aktivitas masing-masing. Cuaca hari itu cukup cerah, burung-burung berterbangan. Langit biru membentang diatas hamparan air laut.Dermaga yang tadinya ramai oleh manusia berangsur menghilang seperti semut yang beriringan pergi ke sarangnya.
Teluk Persia telah dilewati dan sekarang kapal menuju ke Samudra Hindia dengan kecepatan yang seimbang.Sejauh ini perjalanan masih normal tanpa adanya halangan yang berarti. Sebagian penumpang snagat menikmati perjalanan ini karena hamparan laut yang luas. Termasuk Thalib, dia juga amat sangat menimati perjalan tersebut. Kapal telah meninggalkan dataran timur tengah dan sebentar lagi akan mencapai ke daratan impian.
Namun kondisi tidak berlangsung lama, tiba-tiba angin bertiup kencang disertai hujan badai yang sangat deras. Air laut mulai menunjukkan gelombang besarnya. Kapal sedikit bergoyang, semua penumpang termasuk nahkoda kapal mulai merasakannya. Gelombang air laut pun menjadi ombak besar yang menghempas dan mengenai dinding kapal.
Penumpang histeris, terasa dek kapal berderit. Nahkoda dan semua teknisinya bekerja keras tapi tidak menghasilkan hasil yang berarti. Kapal mulai oleng ditengah deru badai dan gulungan ombak. Keadaan semakin genting ketika sebuah ombak besar menerjang kapal dari samping. Keseimbangan kapal tidak bias dipertahankan dan pecah berkeping-keping disusul derasnya ombak yang memecah ditengah kepanikan penumpang.
Thali terbangun dengan kepala yang masih sakit dengan pandangan mata yang masih kabur. Namun dia berusaha bangkit menguasai diri dan memuntahakan air laut yang masih ada di kerongkongannya. Pandangannya melihat sekeliling, terlihat tumpukan sampah berupa limbah plastik, bungkusan nasi, potongan-potongan kain yang beraneka corak dan bentuknya. Dia bingung dimanakah ia berada sekarang. Lalu dia ingat perkataan gurunya “Jika engkau menemui tumpukan sampah yang banyak, baik organic maupun anorganik, ditempat umum atau di tempat tinggal sekalipun. Berarti engkau sedang berada di suatu negeri yang bernamaINDONESIA.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
22.Wahana Dalam Bencana
Kenapa ya? orang - orang kok pada seneng ya kalo kena musibah bencana alam. itu kan musibah? , miris aja kalo liat orang lagi berenang pas lagi kena banjir. ada anak kecil tuh bilang " yee... banjir! ada kolam renang berjalan nih. Udah nggak bayar, praktis lagi. " paling - paling pas pulang juga pada kerokan. yang parahnya lagi, ada seorang turis yang ingin berkunjung ke lokasi yang kena banjir gara - gara mencari sensasi sederhana. seperti berselancar dan main ban apung. parah banget si turis, kan di Bali masih enak. kenapa malah cari yang begituan? jangan - jangan nyasar kali ya? udah tau itu bencana, kenapa di buat main - main seperti orang kurang kerjaan aja. ntar kalo balik ke negaranya tinggal ikuti arus banjir aja tuh biar nggak bayar.
Ada lagi tuh selain bencana banjir, bencana kali ini adalah hujan abu vulkanik. itu kan bahaya sekali. kata temen gara - gara hirup debunya aja bisa menyebabkan kematian. kenapa masih pada nekat main - main di luar bahkan sampai main sepak bola tuh. aku pernah denger tuh ada seseorang pemuda pernah bilang " woy.. main sepak bola yuk, bosen nih di kelas. enak loh.... udah sensasi lapangannya baru, ada efek - efek visualnya gitu. seperti di kung-fu Soccer gitu." kalo udah mati baru tau rasa tuh. udah jelas -jelas bahaya, eh malah diterusin. ada lagi nih yang kejadiannya agak aneh, khususnya di dunia maya nih. sempat heran aja, kenapa PP nya di sosial media pada pake masker ya? itu wartawan apa teroris ya? sampe bingung sampe nggak bisa di jelaskan.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
23.Global Warming
Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan kepada seluruh negara-negara anggotanya agar lebih memperhatikan dengan seksama akan tanda-tanda bahwa di Planet yang kita huni ini makin lama makin terasa panas (Global Warming) disebabkan oleh berbagai-bagai akibat dari kemajuan industri. Peringatan ini khususnya adalah mengenai sungai-sungai besar maupun kecil di dunia ini, untuk memelihara "Hulu Sungai" atau "mata air" di pegunungan agar tetap mengalirkan air untuk keperluan hidup manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan di Planet ini dimasa yang akan datang. Diusahakan agar penanaman pepohonan di hutan-hutan maupun dikota-kota di galakkan. Terutama hutan-hutan dimana ada mata-airnya untuk dilindungi jangan sampai dijarah penduduk.
Pikiran saya melayang-layang membayangkan bagaimana kalau "mata air" sungai-sungai itu berhenti mengalirkan air. Saya membayangkan bagaiman kalau "Cikapundung" di kota Bandung itu kering sama sekali. Barangkali 20 - 30 tahun yang akan datang, saya akan bingung melihat Cikapundung mulai dari Babakan Siliwangi sampai ke Pasirmalang, ternyata sekarang diatasnya dipakai untuk jalurlayang Bus Kota Bertenaga Listrik serta dibawahnya sepanjangnya ternyata sudah, menjadi "Mall". Malah dikatakan bahwa Mall diatas bekas Cikapundung ini merupakan Mall yang terpanjang sedunia. Segala macam barang dijual dengan harga miring, merupakan tempat berbelanja para turis, turis lokal maupun dari Luar Negeri. Diantara toko-toko terselip warteg, restoran dari berbagai makanan se-Nusantara malah ditemukan juga restoran menjual makanan orang bule seperti Pizza, Pasta, steak dan berbagai macam sandwiches.
Dalam perjalanan dari Bandara ke rumah Paman saya, saya bertanya kepada supir taksi, yang mana kendaraanya mobil hybrid rakitan dalam negeri:" Mang, apa Cikapundung saja yang mengering "
Jawab supir taksi: " Ooh, tidak Pak, hampir semua sungai di Jabar sudah ganti nama, kata "Ci"-nya sudah menghilang". Kata "Ci" dalam bahasa Sunda artinya "air". Kemudian saya meneruskan pembicaraan:" Kalau begitu Cibatu tinggal batunya saja sekarang ini'
Jawab supir:" Oh iya Pak, batunya banyak sekali bertebaran sepanjang jalan, diselokan, dikebon dan disawah-sawah. Saking banyak susah kalau berjalan kaki, harus bawa linggis untuk menyingkirkan agar dapat melangkah"
Saya menjawab:" Wah membuat banyak orang susah hidup kalau begitu"
Jawab supir:" Tidak semuanya Pak, malah ada yang makmur"
Supir melanjutkan pembicaraanya:" Di Desa Cibangkong, malah penduduk disana kaya-kaya, Bangkongnya (Katak) banyak sekali dimana-mana sampai di atap rumah, sekarang diekspor ke Hongkong dan Taiwan"
Saya menjawab:" Wah hebat juga yah"
Supir meneruskan ceritanya:" Itu belum apa-apa Pak, di Ciranjang, wah.... ranjang dimana-mana Pak, kolam ikan penuh dengan ranjang, dibelakang rumah banyak ranjang, pantesan di Desa itu KB tak berjalan dengan baik"
Saya bertanya:" Kalau di Ciamis bagaimana"
Supir menjawab:" Ci-nya hilang tinggal amisnya(manisnya) doang Pak, wah mojang-mojang disana manis-manis Pak kalau ketawa atau mesem"
Si Supir meneruskan:" Yang repot di Desa Cibiru, Pak, penduduk disana pada babak belur Pak, sepertinya dipukulin sama bambu. Badanya biru-biru semua" Saya bertanya lagi:" Kalau di Cihideung (Hitam) bagaimana "
Supir menjawab:" Wah tak usah kesana Pak, penduduknya sekarang imigran dari Afrika Pak". Saya menjawab:" ooh begitu"
Supir kembali bertanya :" Bapak asal dari mana Pak,"
Saya menjawab:" Asal dari Desa Cibubur, sudah 50 tahun lebih tidak pulang"
Supir menjawab setelah menoleh kepada saya :" Wah cocok sekali Pak, Ci-nya sudah hilang sekarang tinggal buburnya doang. sekarang tempat tinggal pensiunan dan kakek/nenek jompo. Mereka makannya, pagi bubur kacang ijo, siang bubur ayam, malem bubur ketan" Saya termenung, apa sudah kelihatan begitu tua saya ini ?
Supir bertanya: " Dimana berhentinya di Jalan Cimanuknya Pak"
Saya menjawab:" Itu nomer sepuluh".
Masih juga sang supir berkomentar:" Untung Bapak tinggal di "Jalan" Cimanuk bukannya di desa Cimanuk. Engga ada Ci-nya tapi manuknya yaah banyaknya luar biasa. Malah suka bertengger di pundak. Kalau kebetulan bertengger di kepala, orang pada ketawa...Si Bapak manuknya di kepala!!"
Tersentak dari lamunan, lantas melangkah ke dapur meyeduh kopi. Sambil duduk menikmati kopi, bulu kuduk berdiri, ingat kalau kejadian semua sungai di Jabar hilang "Ci"-nya. Cijantung tak ada Ci-nya, tinggal jantung bergelantungan, Cilandak tak ada "Ci"-nya, penuh dengan landak. Minum kopi tak ada "Ci"nya, menyeruput bubuk kopi namanya. Ayo kita galakkan menanam sejuta pohon !
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
24.Mobil Bebas, hari?
Seorang pria parubaya sedang mengendarai sepeda onthel nya di Minggu pagi, dia sedang menikmati sejuknya udara pagi itu, hari dimana tanpa kendaraan bermotor sepotong pun , ingatlah hari ini memang 'car free day' . Akhir-akhir ini heran sama orang-orang, emang tuh orang gak paham atau gak ngerti sih apa itu 'car free day?' Masi aja ada orang yang masih berkendara kendaraan bermotor di Minggu pagi. Akibat ulahnya si Semprul , si pria parubaya jadi sesak nafas akibat dari asap kendaraannya. Dia menghampiri si Semprul . ( Dengan nada sedikit tinggi ) 'bapak tau ini hari apa pak? 'Car free day' hari dimana saat nya kita ngebebasin lingkungan dari polusi udara dengan cara melarang kendaraan bermotor digunakan pada saat Minggu pagi. Oh artinya 'car free day' itu ya? (Celoteh Semprul). Iya talah pak , emang bapak pikir 'car free day' itu apaan. 'Ya saya kiraiin car free day itu hari kebebasan kendaraan bermotor, yasuda deh saya muter-muter dengan kendaraan saya, daripada saya betee dirumah. Lain kali ya pak, sebelum salah pengertian, translate/terjemahin dulu tuh kata-kata di google, biar tau tuh apa maksud tulisan 'Car Free Day' . Kalau sehari saja kita betul-betul bisa menghirup udara yang benar-benar bersih, kenapa tidakk? Kan itu sangat menguntungkan buat tubuh kita!. Makanya kita harus sama-sama menjaga Lingkungan ini dari Polusi.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
25.Terdampar di Negeri Sampah
ada suatu waktu, hiduplah sebuah keluarga nelayan di pesisir pantai Pulau Karimun. Keluarga tersebut terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak laki-laki yang diberi nama Darman. Karena kondisi keuangan keluarga yang memprihatinkan, Darman dan ayahnya pun memutuskan untuk mencari nafkah di Negeri Sebrang dengan mengarungi lautan yang luas.
Seperti biasa, sore itu Darman dan ayahnya sedang berdagang ikan hasil tangkapannya dipasar Negeri Sebrang. Setelah semua ikan yang dijualnya habis dan hari pun semakin gelap, Darman dan ayahnya memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya.Mereka bergegas menuju dermaga untuk menumpang sebuah kapal sehingga sampai kekampung halamannya.
Perlahan tapi pasti kapal mulai meninggalkan dermaga diiringi suara kapal sebagai tanda keberangkatan. Semua penumpang tampak sudah memasuki kabin kapal dengan aktivitas masing-masing. Cuaca hari itu cukup cerah, burung pun terlihat menari diatas awan. Dermaga telah ditinggalkan dan sekarang kapal telah memasuki lautan dengan laju yang cukup tenang.
Namun kondisi tersebut tidak berlangsung lama, tiba-tiba angin bertiup kencang diluar.cuaca menjadi buruk dan gelombang besar terus menerjang, kapal sedikit tergoncang, Tiupan angin berubah jadi badai yang cukup besar, air yang tadinya tenang pun berubah menjadi ombak yang menghempas dan mengenai dinding kapal. Menyadari akan adanya badai Darman dan ayahnya mulai panik begitupun dengan penumpang yang lain, terasa dek kapal berderit nakhoda dan semua masinis bekerja keras tapi tidak membuahkan hasil sama sekali. Kapal mulai oleng, keadaan semakin genting ketika sebuah ombak besar menerjang kapal dari samping.
Darman terbangun dengan kepala yang masih sakit dan pandangan mata yang masih kabur. Menyadari dia sedang terdampar Darman mengahampiri ayahnya dan melihat sekeliling, terlihat tumpukan sampah berupa limbah plastik, daun bungkusan nasi dan onggokan kain yang beraneka corak dan bentuknya. Sepertinya sampah ini sengaja dibuang oleh pengunjung tempat ini serta orang-orang sekitar yang tidak peduli dengan kebersihan lingkungannya. Darman bertanya pada ayahnya “ yah, dimana kita sekarang?”. Ayahnya pun menggelengkan kepalanya tanda tidak tahu. Namun dia teringat pada cerita gurunya bahwa“ Disuatu pulau atau negeri tepatnya bernama INDONESIA kalian akan dapat melihat sampah ada dimana-mana. Kalian dapat menemukan lautan sampah, gunung sampah, bahkan didalam mulut manusia mungkin terdapat sampah didalamnya. Dan kalian juga dapat menemui tumpukan sampah yang banyak, baik organik maupun anorganik, ditempat umum atau ditempat tinggal sekelompok orang”
Darman pun menyadari benar apa yang dikatakan gurunya saat ia sekolah. Dan darman pun hanya terbelalak keheranan melihat dia berada dinegeri yang melimpah akan Sumber Daya Sampahnya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
26.Penelpon Kocak
Joni telpon ke kantor polisi melaporkan kecelakaan yang dia lihat.
Joni : “Pak polisi, pak polisi!!” (dengan ngos-ngosan)
Polisi : “Ada apa?”
Joni : “Ada yang kecelakaan pak!”
Polisi : “Dimana kejadiannya?”
Joni : “Saya tidak tau pak!”
Polisi : “Kok tidak tau?”
Joni : “Iya pak, saya lihat kecelakaannya di televise pak!
Ayo tonton pak takut keburu iklan”
Polisi : “Dasar -_-“
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
27.Lingkungan Daerah Kantor DPR
Awalmula ,saat itu saya sedang duduk di daerah kantor DPR dengan teman saya sambil ngobrol membahas keadaan lingkungan sekitar, dan kemudian tiba - tiba ada seorang berteriak dibelakang saya dengan kencang dan mengagetkan saya serta teman saya.
“aaaaaaachhhhhhhhh”
Saya pun kaget, dan kemudian saya dan teman saya pun menoleh pada orang itu serta bertanya
“ada apa bu….??”
Ibunya pun menjawab
“kotor….. kotor….kotor”
Saya pun menjawabnya.
“Apanya bu yang kotor….?”
“itunya lo dhek…”, ibu menjawab dengan menutupi hidungnya
Saya pun bertanya kembali, “mana bu yang kotor…?”
“Itu lo dek coba kesini dan liat”, ibu menyuruh kami untuk melihat ke daantersebut.
Kami pun menghampiri ibu tersebut dan bilang.
“owalah piye to buk wong Cuma gini tok lo, kami sih sudah biasa buk liat kayak gini”, Kemudian saya pun menggertu dan keceplosan berkata.
“apaini…?, kalo ini sih.. bukan tempat DPR yang katanya DEWAN PERMUSYAWARATAN RAKYAT, tapi DPR yang DEWAN PENGOTOR RUANGAN.”
Kemudian ibu itu pun terdengar gerutuan saya dan menyahuti omongan saya tadi.
“husssstt….. nggak boleh ngomong gitu, kalo ada yang dengar gimana”
“iya bu maaf….” Saya menjawab omongan ibu sambil berjabatan tangan.
Kemudian saya dan teman saya pun kembali duduk dan melanjutkan obrolan kembali.
Dan saya juga mendengar gerutuan ibu tersebut “gimana lingkungan bias bersih kalo di kantor pemimpin aja kotor begini”
Saya pun menyahuti omongan ibu tersebut dengan berteriak
“sabar bu…. Itu adanya di Indonesia looooooooo”
Ibu pun melanjutkan perjalanan dan saya pun melanjutkan obrolan tersebut kembali.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
28.Dari Bersih Menjadi Berisi
Aku jadi ingin senyum-senyum sendiri saat mengingat betapa berkesannya hari jumat kemarin disaat aku dan temanku mengikuti kerja bakti di kampungku.Aku bangga tinggal di negara ini,negara yang katanya lingkungannya bersih. Itu sih kata orang sebelahku kemarin,dia nggomong begitu karena dia menjadi tukang sapu jalanan di kota,haahahhah...pantesan dia ngomong begitu orang dia sendiri yang bersih-bersih.
Aku masih ingat kemarin kerja baktinya susananya ramai banget tapi seketika menjadi sepi karena pak.lurah datang dan memberi pangengarahan serta penyuluhan mengenai lingkungan bersih.Kalu aku nggak salah dengar kemarin pak.lurah berkata bahwa kebersihan itu adalah sebagian dari iman. Nggak ada hujan nggak ada salju temanku langsung nyeplos dengan percaya diri katanya di negara ini orang-orang imanya hanya 3/4, jelas saja semua tertawa dan penuh tanda tanya masa 3/4 nanti dikiranya lengan baju. Pak lurah langsung bertanya apa yang dimksud dari pekataan tmanku. Dengan santai dan polosnya temanku menjawab kenapa 3/4 karena negara ini kebersihannya hampir tidak terlihat sama sekali makanya imannya bukan sebagian tapi hanya 3/4.
Tapi aku juga baru sadar apa yang dikatakan temanku itu benar juga. Aku heran kenapa tumben-tumbenya kemarin orang-orang kerja baktinya semangat banget aku jadi penasaran dong, aku juga tanya ke temanku. Dengan berbisik dia berkata kalau kerjabaktinya itu ada makanan geratisnya dan yang paling semangat dapat hadiah.Pantesan semuanya pada semangat empat lima.Aku juga teringat waktu istirahat bersama warga kemarin,aku sempat bertanya kepada pak.lurah kenapa kerja bakti akhir-akhir ini hampir tidak ada padahal bulan lalu hampir tiap hari kerja bakti.Jawaban dari Pak lurah sangat singkat kata Pak lurah bulan kemarin kampungnya itu mau kedatangan gubernur jadi agar terlihat bersih sedangkan bulan ini tidak ada yang berkunjung,huhh itu merupakan jawaban paling jujur yang pernah aku dengar.Temenku juga berkata bahwa bulan kemarin kampung ini adalah desa dengan lingkungan BERSIH sampah tapi sekarang beralih yang dulunya lingkungan BERSIH sampah sekarang menjadi lingkungan BERISI sampah.lucu lucu dari BERSIH menjadi BERISI.
Jelas saja semuanya dengan sepontan tertawa terbahak-bahak tidak terkecuali aku juga tertawa paling keras,memang temanku paling bisa kalau menyindir dengan halus seperti itu.
Setelah beristirat semua melanjutkan kerja bakti kembali seperti semula dengan semangat untuk hadiah, bagaimana aku tidak ingin senyum-senyum sendiri saat mengingat itu semua orang lucu dan berkesan banget.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
29.Kasihankan Lingkungan
Suasana kala itu memang ramai namun hati ini merasa kesunyian yang mendalam. Hari sunyi ku lalui sendiri, enggak enak ya rasanya. Eh, tu orang ngapain?. Lho lho lho...........!!!. Orang itu sembarangan banget deh, kurang ajar buang sampah sembarangan, gak tau apa sekarang pada musim banjir. Dasar tu orang ya, aku gak habis pikir sampah kok mbuang sampah!!. Ya begini ini hidup, ada yang gak sadar tentang dirinya sendiri. Aku heran kenapa sih kok masih aja banyak orang yang buang sampah sembarangan, kasihan dong bumi ini nanti kebanjiran, iya kalo banjir uang gak apa paling juga para koruptor juga pada seneng. Meski gitu aku juga sama aja sih kadang juga buang sampah sembarangan tapu aku mah beda, aku buang sampah karena emnag kepepet. Hehehe.......
Hari demi hari aku lewati dengan kesendirian karena emang aku ini lagi jomblo. Eh curhat...!!!!. Tunggu bentar deh!. Akhhhh tidak....!. itu anak muda lagi pacaran di taman gak tau apah???, bukannya aku iri ya tapi tu anak muda udah pacaran di taman eh tangannya pake mainin taneman lagi. Astaga gak kasian apa sama daunnya, kan kasian di tarik-tarik kayak gitu, emangnya dia mau kalo rambutnya aku jambak, hah????. Mending gak usah gitu deh dari pada kena karmanya dari alam. Dari pada ngurusin orang mending ngurusin diri sendiri aja deh. Dan akirnya hari-hari selanjutnya aku lewati dengan kesendirian(lagi).
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
30.Malangnya Nasib Sungai Negriku
Waktu itu, aku bersepeda lewat beberapa sungai. Sungai pertama memang sih agak bagus dan bersih. Lalu aku melewati jalan di antara sawah – sawah, udaranya sangat sejuk. Kemudian aku melihat sungai lagi, aku pikir sih sungai itu lanjutan sungai pertama tadi, tapi ndak tau juga sih. Aku berpikir, tadi sungainya bersih, tidak terlalu keruh, baguslah pokoknya, tapi kenapa sungai kedua ini udah lumayan keruh ? Mungkin aku bisa menemukan jawabannya jika aku terus bersepeda kesana.
Jalan disini juga tidak sesejuk yang disana. Waktu aku nengok ke kanan, ehh .. malah ada tumpukan sampah. Lalu aku nengok ke kiri, yahh .. malah sampahnya pada berserakan kemana - mana. Duhh .. gak nyaman kan jadinya . Aku mempercepat sepedaku. Nahh .. akhirnya aku menemukan sungai ketiga ini. Ya ampun .. kondisinya buruk banget pokoknya, di pojok sungai udah seperti sebuah gunung, sayangnya gunungnya berupa sampah. Sungguh memprihatinkan lingkungan ini.
Aku mulai bertanya – tanya pda diriku sendiri, apa mereka nyaman? Apa mereka nggak sakit – sakitan? Apa mereka nggak sadar kalua perbuatan mereka salah? Haduhh ...aku disini hanya beberapa menit saja sudah ndak nyaman. Apalagi mereka yang menetap selama bertahun – tahun disini. Ahh... mungkin mereka ndak mikir ke depannya bakal kayak gimana. Padahal ya TPA masih buka, tong sampah masih tersedia dimana – mana, la kok malah buangnya disini. Kalau mereka tetap seperti itu, negara kita akan jadi lautan alias banjir, jadi lautan sampah, jadi lautan penyakit juga. Mungkin di benak mereka bilang, “Mungkin negriku akan indah jika buang sampah dimana – mana.”
Sudahlah aku pulang saja, toh aku juga ndak bisa berbuat apa – apa. Masak ya aku harus nyemplung ke sungai itu sambil bawa tong sampah ? Gak mungkin bangetkan. Aku sih cuma bisa membiasakan diriku sendiri untuk buang sampah di tong sampah dan ngingetin orang – orang di sekitarku juga.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
31.Pekerjaan Serba Salah
Melihat dompet, menghitung uang, setelah itu iqbal panik dan kaget,dan menumpahkan semua isi dompetnya. HAH! Betapa sedikitnya uangku !!! kalau begini bisa kalah aku dengan dia.(berjalan, mondar mandir di depan meja kerjanya.)tapi bagaimana cara laki-laki itu menyaingi kekayaanku? Anak siapa dia ?? stauku dia hanya anak buruh tani. Cih, buruh tani, yang mereka punya hanya seuah gubug reot di tengah sawah orang ?? sedangkan aku, aku adalah anak direktur perusahaan besar! Kami punya rumah mewah!, mobil! Tapi kenapa dia dapat menyangi kekayaanku ???
Sekarang, apa pekerjaan dia? Oh ya,aku ingat, dia hanya seorang pegawai kantoran biasa. Gajinya hanya 2 jt/bln. Gajiku? 200 JUTA perbulan. Tapi kenapa dia lebih kaya dariku? korupsi ?? Cihh. Apa mungkin dia korupsi. Tapi apa yang bisa dia korupsi dikantornya yang dua lantai itu? Mungkin uang yang dimiliki kantor itu tidak lebih dari gajiku!
YA! KORUPSI!! Aku harus korupsi untuk mengalahkan anak laki-laki itu. (duduk di kursi kerjanya, dan menaruh kakinya di atas meja kerjanya.) Ahh, korupsi, korupsi itu... mudah,cepat, banyak uang, menyenangkan, instan. Sudah dua bulan ini aku tidak korupsi sejak sigayus itu tertangkap. Gayuus-gayuuus kenapa kau bisa sebodohnya itu tertangkap oleh komisi murahan itu. Seharusnya kau belajar padaku! HAHAHA (berjalan keluar).